kuminta separuh hatiku

senandung cinta itu kembali mengalun, mengetuk lagi pintu hati yang telah lama berkarat. lewat angin senja, kau hembuskan kenangan lama, kau bangunkan rindu dari mati suri yang membelenggu.

di sepanjang luka dan derai tangis mengalir dalam isi serpihan senja kau datang mengumpulkan kembali stiap puing asa yang kemudian kau susun kembali mejadi sebuah kasih dan senyum tanpa angan

wajahmu adalah gambaran angin yang malam yang mebawa dinginnya kerinduan, mutiara belahan jiwa. stiap senyummu laksana sembilu, yang membuat hati tak sekedar berduka, tapi berdarah sekaligus bernanah.

tapi mengapa stiap rasa dan asa ini selalu terukir namamu,mungkin ini smua karena kau lupa mengembalikan separuh hatiku yang dulu ku titipkan..

ijinkan aku meminta separuh hati yang dulu kupersembahkan, agar rindu tak lagi memburu, agar luka tak lagi menganga.

titipkan hatiku pada bisikan angin malam yang dingin. pada bintang yang tinggi, pada rumput yang bergoyang, pada padi yang menguning, pada jejak sang malam yang terus menengadah kepada ketidak pastian kepada smua rasa dan yang pernah kita alami bersama.

Facebook Twitter RSS